Al Fayyadil Ichsan, Siswa SMAIT Insan Cita Serang Bagikan Tips Lulus Seleksi Masuk  Universitas Al-Azhar, Mesir

"Banyak Jalan Menuju Mesir", begitu tajuk Karya Tulis Ilmiah yang disusun Al fayyadil Ichsan dalam Ujian Akhir Sidang KTI menjelang kelulusannya di SMAIT Insan Cita Serang. Beberapa bulan kemudian, dengan izin Allah impiannya untuk melanjutkan studi di Negeri Piramida tersebut terwujud. 

Sejak masih duduk di bangku SMA, Adil memang termasuk siswa yang unggul pada pelajaran-pelajaran ulumul syar'i. Ditambah lagi, ketika lulus dari SMAIT Insan Cita Serang, ia telah menghafal 30 juz Alquran. Namun, sebagaimana banyak remaja lainnya, Adil juga sempat bimbang memilih kampus yang akan menjadi tempat belajarnya selepas SMA. 

Mulanya, Adil memang berkeinginan untuk melanjutkan studi ke Timur Tengah, khususnya ke Universitas Islam Madinah. Namun, niat itu urung ketika ia mengetahui proses pendaftaran ke Universitas Islam Madinah memerlukan waktu yang cukup panjang. Adil juga sempat berkeinginan kuliah di Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri Jakarta. Hal ini dilatarbelakangi oleh keinginan Adil untuk menjadi orang yang paham ilmu agama tetapi juga jago berolahraga. Menurutnya, saat ini masih jarang ulama yang mahir dalam ilmu olahraga. 

"Ana cita-citanya mau jadi orang yang paham ilmu agama, tapi pintar olahraga juga. Kan di sini jarang-jarang juga tuh ustadz-ustadz yang pintar olahraga," tuturnya. 

Mendekati kelulusan, Adil kembali bercita-cita melanjutkan pendidikan ke Timur Tengah, hal ini dikarenakan dukungan dari kedua orang tuanya agar Adil melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar, Mesir. 

Perjuangan Adil menuju kampus impiannya tentu tidak selalu mudah. Adil menuturkan, banyak persiapan yang harus dijalani sebelum menjalani seleksi kuliah di Timur Tengah. Seleksinya terdiri dari empat tahapan, yaitu tahap pemberkasan, tes tulis, tes lisan dan tes wawasan kebangsaan. Baginya, yang paling penting sebelum mempersiapkan segalanya adalah niat yang kuat dan lurus, serta jangan menunda waktu untuk mulai belajar sungguh-sungguh,  terutama belajar bahasa Arab, karena proses tes tulis maupun lisan menuju Al-Azhar seluruhnya menggunakan bahasa Arab. 


Bagi Adil, pembelajaran di Pesantren Terpadu Insan Cita Serang turut andil dalam melatih kemampuan bahasa Arabnya. Sebagai pesantren yang menjadikan kemampuan berbahasa sebagai salah satu program unggulan, SMAIT Insan Cita Serang menjadikan pelajaran Bahasa Arab, Nahwu dan Sharaf sebagai pelajaran yang wajib diikuti santri-santrinya. Selain itu, Adil juga mengaku jika kajian-kajian yang diterimanya dari para asatidz di Insan Cita Serang telah menambah wawasannya terkait pengetahuan kebangsaan. 

Dengan doa, usaha, serta dukungan dari berbagai pihak, Adil berhasil diterima di Universitas Al-Azhar melalui uji kompetensi Kementerian Agama RI setelah bersaing dengan 3500-an pendaftar dari seluruh Indonesia. 

Terakhir, Adil membagikan tips kepada pelajar yang hendak melanjutkan studi ke Timur Tengah,  yaitu dengan niat yang kuat, bersungguh-sungguh dan jangan malu untuk meminta bimbingan kepada guru. 

"Yang pertama, niat dan usaha yang serius.  Kalau memang serius ingin kuliah di Timur Tengah, berarti mulai sekarang nih serius belajar bahasa Arabnya. Tanya-tanya ustadz-ustad pengajar Bahasa Arab. Berlatih bersama mereka bagaimana mempraktikkan bahasa Arab secara lisan supaya bisa bicara bahasa Arab dengan lancar. Halfalkan juga mufradat setiap hari, buatlah target, berapa kosakata yang harus dihafal setiap minggunya dan diulang terus di minggu itu juga. Jangan lupa cari berbagai informasi dan referensi dari berbagai sumber dan berdoa dengan sungguh-sungguh." Ungkapnya sebagai penutup.