Mengisi Libur Panjang dengan Kegiatan Produktif ala Santri Insan Cita Serang

Libur semester genap telah tiba. Libur akhir semester menjadi salah satu liburan sekolah paling panjang. Biasanya, momen libur panjang banyak diisi untuk beristirahatsahabat,  bermain ataupun bersenang-senang bersama kerabat dan sahabat. Semua siswa menyambut libur panjang tersebut dengan sukacita, tak terkecuali santri-santri di Pesantren Terpadu Insan Cita Serang. Setelah melewati masa belajar yang panjang di pesantren, mereka bisa kembali ke rumah dan berkumpul bersama keluarga dengan jangka waktu yang cukup lama. 

Namun tak jarang, waktu luang yang panjang justru membuat siswa terlena hingga waktu yang panjang tersebut banyak dihabiskan dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, hingga tidak sedikit juga siswa yang terkadang menjadi lupa dengan pelajaran karena lebih banyak bermain dan berleha-leha, padahal kegiatan produktif yang bisa dilakukan selama liburan tidak kalah asyik dan menyenangkan, apalagi bila dikemas dengan cara yang menarik. Ayah dan Bunda bisa mengajak ananda untuk menyusun projek, atau menyusun skedul aktivitas harian yang dilakukan selama liburan. 

Pesantren Terpadu Insan Cita Serang juga berupaya tetap mengontrol produktivitas santrinya selama liburan. Misalnya, ketika libur Hari Raya, santri dibekali lembar mutabaah sebelum perpulangan ke rumah masing-masing. Lembar mutaba'ah tersebut berisi amalan harian beserta target-target yang harus dipenuhi selama liburan, seperti target amalan sunnah, menambah dan mengulang hafalan Alquran, membaca buku, dan kegiatan produktif lainnya. 

Sebelum perpulangan, para santri Insan Cita Serang juga biasa menerima bekal wejangan dari para asatidz. Pada perpulangan libur akhir semester sekaligus libur Iduladha tahun ini, K.H. Sudarman Ibnu Murtaho, Lc. selaku ketua yayasan Rahmatan Lil'alamin berpesan, agar  santri tetap menjadi santri dimanapun mereka berada. Artinya, kebiasaan baik yang dilakukan di pesantren tetap dilaksanakan ketika di rumah, justru ketika kembali ke rumah, keimanan seharusnya semakin meningkat, karena didukung oleh waktu yang luang dan lingkungan keluarga yang hangat. 

Beliau menambahkan, bahwa para santri di luar sana boleh saja menjadi siapapun, sebagai apapun dan melakukan apapun, asalkan tetap menjadi Hamba Allah. Para santri bebas menjadi diri mereka sendiri, memilih jalan yang mereka sukai, namun pastikan tetap memegang prinsip sebagai hamba yang selalu menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. 

Meskipun pihak pesantren telah membekali anak dengan target-target amalan harian, namun tetap peran orang tua mengambil porsi yang lebih besar dalam pengawasan anak selama liburan di rumah. Orang tua bisa melakukan beberapa hal di bawah ini untuk memastika anak melewati libur panjangnya dengan kegiatan yang produktif:

1.Membuat Skedul
Orang tua bisa mengajak anak membuat skedul harian dengan mendaftar kegiatan apa saja yang akan dilakukan setiap harinya. Orang tua juga bisa memberikan hadiah ketika anak secara konsisten berhasil menjalankan skedul yang sudah dibuatnya. 

2. Membuat Target Ibadah Harian
Orang tua bersama anak dapat membuat target ibadah harian, misalnya berapa juz Alquran yang harus dibaca setiap harinya, berapa kali salat harus sunnah dilaksanakan setiap pekannya dan masih banyak lagi. 

3. Berkebun
Berkebun merupakan aktivitas yang penuh manfaat seperti menyehatkan tubuh, memgusir rasa jenuh, melatih kesabaran dan fokus dan masih banyak lagi. Bukan hanya itu, ketika panen, berkebun juga bisa menghasilkan sayur atau buah yang sehat untuk dikonsumsi. 

4. Membuat Target Membaca dan Menulis
Pembiasaan literasi di rumah sangat berguna dalam meningkatkan minat baca dan tulis anak. Seperti yang kita ketahui, bahwa literasi memiliki segudang kegunaan yang sayang dilewatkan, seperti menambah daya nalar, menambah perbendaharaan kata, wawasan menjadi luas dan pengetahuan terus bertambah, meningkatkan daya fokus dan masih banyak manfaat lainnya. Orang tua bisa membimbing anak untuk menentukan target jumlah bacaan yang harus dibaca setiap harinya dan menulis berbagai literatur. 

5. Mengikuti Kursus Pengembangan Bakat
Waktu luang yang panjang bisa diisi dengan kegiatan yang memfokuskan pada pengembangan potensi dan bakat anak, salah satunya dengan mengikuti kursus, seperti kursus masak, kursus komputer, menjahit, kursus bahasa dan berbagai kusus lain yang dapat mendukung minat dan potensi anak. 

6. Berkunjung ke Tempat Wisata Edukatif dan Survei Sekolah
Belakangan ini, telah banyak tempat wisata edukatif yang melibatkan anak dalam proses pembelajaran dengan cara yang  menyenangkan. Selain itu, bagi orang tua yang anaknya baru melewati masa kelulusan dari sekolah, dapat mengisi liburan dengan  mengajak anak melakukan survei ke sekolah yang akan menjadi tempat mereka melanjutkan pendidikan. Mengajak anak melakukan survei ke sekolah dan meminta pendapatnya akan menjadikan anak merasa dilibatkan dan memiliki kebebasan dalam pengambilan keputusan,  karena bagaimanapun,  anaklah yang akan menjalani dan bersekolah di sana. 

Bagi Ayah dan Bunda yang belum menentukan sekolah untuk melanjutkan pendidikan ananda, tak ada salahnya untuk melakukan survei ke Pesantren Terpadu Insan Cita Serang. Pesantren yang memiliki sekolah tingkat SMPIT dan SMAIT ini masih membuka kesempatan bagi Ayah dan Bunda yang hendak melakukan survei di hari kerja maupun akhir pekan. Terletak di kawasan asri di Gunungsari, Kabupaten Serang, lembaga pendidikan berbasis pesantren ini menawarkan berbagai fasilitas yang lengkap dan beberapa program unggulan, seperti tahfidz, ulumul syar'i hingga kitab kuning. Tak hanya itu, lokasinya yang terletak di daerah sejuk dekat pegunungan dengan pemandangan alam yang indah membuat proses belajar dapat berjalan lebih nyaman. 

Itulah beberapa tips agar libur panjang tidak menghalangi anak untuk berkegiatan produktif. Jangan sampai libur panjang kita hanya menjadi kesia-siaan dan berlalu begitu saja