Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang mulia dan istimewa bagi umat Islam. Sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah merupakan hari-hari yang paling utama, hingga amal saleh yang dilaksanakan di dalamnya lebih Allah cintai dari jihad fii sabilillah. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya:
“ Tidak ada hari di mana amal shalih yang lebih dicintai Allah melebihi amalan yang dilakukan pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Para sahabat bertanya: 'Tidak pula ditandingi dengan jihad fi sabilillah?' Nabi saw. menjawab: ' Jihad fi sabilillah juga tidak, kecuali jika orang tersebut keluar berjihad lalu sesuatu yang membahayakan diri dan hartanya lalu kembali dalam keadaan tidak membawa apa pun .”(HR. Bukhari no. 969).
Selain itu, Dzulhijjah merupakan bulan istimewa karena di dalamnya umat muslim melaksanakan ibadah haji, terdapat hari Arafah yang agung, dilaksanakanya Hari Raya Iduladha hingga pelaksanaan ibadah kurban.
Sebagai salah satu ibadah yang khusus dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, ibadah kurban merupakan ibadah yang memiliki banyak keutamaan dan kedalaman filosofi, baik dalam hal pengorbanan, spiritual, maupun solidaritas sosial serta kemanusiaan. Kurban juga menjadi salah satu amalan yang paling dicintai oleh Allah Swt., sebagaimana sabda Rasulullah saw. yang artinya:
"Aisyah menuturkan dari Rasulullah Shallallâhu Alaihi Wasallam bahwa beliau bersabda: Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya."
Berangkat dari banyaknya keutamaan bulan Dzulhijjah dan ibadah kurban tersebut, Pesantren Terpadu Insan Cita Serang memiliki kegiatan-kegiatan khusus yang rutin dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, salah satunya adalah pelaksanaan ibadah kurban di lingkungan pesantren. Insan Cita Serang membuka kesempatan bagi walisantri dan masyarakat umum untuk turut serta dalam patungan kurban yang hasilnya akan dibagikan ke masyarakat sekitar lingkungan pesantren.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk pendidikan bagi warga pesantren tentang tata cara pelaksanaan kurban menurut syari'at dan menghayati filosofi kurban itu sendiri yang bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga mengandung nilai-nilai kebaikan yang luas dan mendalam.
Salah satu nilai yang terkandung dalam ibadah kurban adalah nilai pengorbanan. Berkurban sendiri diawali dengan kisah pengorbanan Nabi Ibrahim 'Alaihissalam yang rela mengorbankan puteranya demi mematuhi perintah Allah Swt. Dengan kasihsayang-Nya, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba, di mana peristiwa itu menjadi cikal bakal pelaksanaan ibadah kurban. Dalam berkurban, umat muslim harus mengorbankan sebagian hartanya untuk digunakan di jalan Allah dengan niat ikhlas karena-Nya.
Nilai selanjutnya adalah nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial. Pembagian daging hewan kurban kepada orang-orang yang membutuhkan menjadi cerminan ajaran Islam yang mengajarkan tolong-menolong, kepedulian dan kasih sayang. Ini juga berarti bahwa berkurban tak semata-mata ibadah individu, tetapi juga dapat mempererat persatuan dan persaudaraan dengan sesama.
Berkurban juga mengajarkan kita untuk memberikan yang terbaik dalam beribadah dan memberi kepada orang lain. Hewan kurban memiliki berbagai kriteria untuk memastikan bahwa hewan yang kita kurbankan, yang dagingnya kita bagikan kepada orang lain adalah hewan kurban yang sehat dan layak dikonsumsi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ibadah kurban bukan hanya sebuah tradisi, tetapi adalah sebuah ibadah yang sarat dengan nilai dan makna yang mendalam. Penting bagi setiap kita untuk memahami dan menghayati makna di balik ibadah kurban agar dapat melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan penghayatan.
Pesantren Terpadu Insan Cita Serang menjadikan momen berkurban setiap tahunnya sebagai pendidikan dalam praktik ibadah, serta penanaman nilai-nilai kebaikan yang bisa dipetik darinya, seperti nilai pengorbanan, ketaatan dan kemanusiaan seperti yang telah dijelaskan di atas.